Biarlah kesendirian ini menjadi sebuah hiasan dilangit malam. Pilu ini menjadi cahaya diruang yang gelap. |
---|
Bintang itu jauh. Terlihat jauh. Sama seperti hatiku dan hatimu. Jauh tak bisa bersama. |
Kadang tersenyum, kadang menangis dan ketika diri ini terdiam, maka disitu aku mengingatmu. |
Kadang aku tak mengerti dengan apa yang kulakukan. Puaskah aku dengan hanya menatapmu saja tanpa bisa memiliki? |
Berharap untuk merasakan apa yang tidak kurasakan pada dirimu. Berusaha tetap tegar dibalik tangisanku ini. |
Kini kutahu arti sepi. Kini kutahu arti kesendirian tanpamu. Semuanya terasa menyiksa.. |
Mencoba mengubur sisa-sisa ingatan yang hampa. Namun terkadang semua terus terukir dilubuk hati yang paling dalam. |
Berjalan dan terus berjalan seorang diri, melewati setiap malam senyap tanpa arti, Tanpamu. |
Tak sanggup lagi aku mencerna arti dan tujuan. Hanya menanti tanya yang tak terjawab darimu. |
Kuingin kau kembali. Menghangatkanku dari rasa sunyi sepi. Menggenggam tanganku berjalan beriringan. |
Engkau tertawa lepas bersamanya. Bagaimana dengan hatiku? |
Kini, kau datang dengan senyum, bujuk dan rayu. Tapi tidak pergi dan aku yang berlari. |
Bila kamu tak bisa mengingatku, setidaknya kamu jangan melupakanku. |
Semua tentangmu harus ditinggalkan. Semua tentangmu harus dilupakan. |
Kalau cuman mau singgah sebelum kamu pergi ke orang lain, jangan di sini. Ini hati bukan halte. |
Biarkan aku lelap dalam tidurku. Lelap tak harus mengingat manisnya senyumanmu.. |
Ketika aku minta maaf bukan berarti aku salah, hanya saja aku lebih menghargai hubungan kita lebih dari keegoisanku dan ketika aku tak lagi ada untukmu kupastikan itu bukan salahku. |
0 comments:
Post a Comment